Jumat, 04 Januari 2013


FORMAT PROPOSAL TAK

Topik               : Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Sensoris
Sesi ke             : 1 (mendengar musik)
Terapis             : Kelompok 3
Sasaran            : Klien perubahan sensori (isolasi sosial dan harga diri rendah) yang telah mengikuti TAKS
 

A.      LANDASAN TEORITIS

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart dan Laraia, 2005). Kelompok terapeutik memberi kesempatan kepada anggota kelompok untuk saling bertukar pikiran (sharing) dalam rangka pencapaian tujuan, misalnya membantu individu yang berperilaku destruktif (menarik diri) dalam berhubungan dengan orang lain.

Terapi Kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain dipimpin oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih. (Direktorat Kesehatan Jiwa )

Terapi Kelompok adalah bentuk terapi yang melibatkan satu kelompok dari pertemuan yang telah direncanakan oleh seorang terapis yang ahli untuk memfokuskan pada satu atau lebih dalam hal :
1.    Kesadaran dan pengertian diri sendiri.
2.    Memperbaiki hubungan interpersonal.
3.    Perubahan tingkah laku.

Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori (pancaindera)

Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito ,L.J, 1998: 381).
Menurut Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988 : 423) isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu dalam kegagalan.

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung.

Keuntungan yang diperoleh individu melalui terapi aktivitas kelompok (Birchiead, 1999), adalah :
1.      Lingkungan (Support)
2.      Pendidikan
3.      Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
4.      Meningkatkan hubungan interpersonal klien
5.      Meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien gangguan orientasi
Kegiatan ini disesuaikan dengan kondisi klien dengan tujuan untuk membantu proses penyembuhan yang didukung oleh lingkungan terapeutik, dan tersalurkannya energi, juga oleh kemampuan kien dalam berinteraksi dan berani tampil. Oleh karena itu kelompok tertarik untuk mengambil topik tentang terapi stimulasi sensori : mendengar musik.


B.       TUJUAN

1.    Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh gangguan stimulasi sensoris.
2.    Khusus
a)      Klien mampu mengenali musik yang didengar
b)      Klien mampu memberi respons terhadap musik
c)      Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik

C.      ANGGOTA KELOMPOK

1.         Kriteria pasien
Diikuti oleh pasien yang mengalami gangguan jiwa: klien isolasi sosial dan harga diri rendah yang telah diseleksi, telah mengikuti TAKS dan dalam proses rehabilitasi dengan kriteria:
a)      Tidak mengalami gangguan fisik, kooperatif
b)      Sudah tidak agresif, gelisah, inkoheren, flight of idea
c)      Halusinasi ringan dan dapat diatasi
d)     Dalam keadaan tenang (tidak menunjukkan perasaan takut dan cemas)

2.         Nama pasien, diagnosa medis dan masalah keperawatan

Nama Klien
Diagnosa Medis
Diagnosa Keperawatan
Ny. Atmi
Skizofrenia paranoid
Isolasi sosial
Ny. Wilna
Skizofrenia paranoid
Harga diri rendah
Tn. Husaini
Skizofrenia paranoid
Harga diri rendah
Tn. Rudi
Skizofrenia paranoid
Isolasi sosial
Ny. Rosha
Skizofrenia paranoid
Isolasi sosial

3.         Jumlah anggota
Jumlah anggota ada 5 orang.

D.      PROSES SELEKSI

Proses seleksi dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan terapi aktivitas kelompok. Klien yang memenuhi kriteria diminta kesediannya untuk mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok.

E.       URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

1.         Hari / tanggal                              : Sabtu,  5 Januari 2013
2.         Tempat kegiatan                          : Ruang Merak RSJ Pekanbaru
3.         Waktu kegiatan                           : Jam 08.OO wib
4.       Setting tempat                            : terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran, ruangan nyaman dan tenang.

Bentuk atau pengaturan ruangan:
L
 
Co
 
K
 
F
 
F
 
K
 
K
 
F
 
O
 
F
 
K
 
K
 
F
 
 









Keterangan:

L          : Leader
Co       : Co Leader
K         : Klien
F          : Fasilitator
O         : Observer
F.       METODA
Metoda yang digunakan adalah dinamika kelompok, diskusi dan tanya jawab

G.      ALAT BANTU
a)    Handphone

H.      PENGORGANISASIAN KELOMPOK
-          Leader             : Nuriyanti
-          Co Leader       : Nasri
-          Observer          : Masrizal
-          Fasilitator        : 1. M. rizki
2.   M. Hasbi
3.   Miftahul jannah
4.   Nelda nur
5.   Muhammad alwi

Perilaku pemimpin / terapis yang diharapkan :
Perilaku yang ditampilkan oleh leader ( peran leader )
1.      Memimpin diskusi kelompok dengan cara guiding dan bertanggung jawab pada pelaksanaan dan kelancaran terapi kelompok
2.      Membuka acara terapi kelompok
3.      Menjelaskan tujuan terapi kelompok
4.      Memperkenalkan anggota
5.      Memberi penjelasan yang akan dicapai
6.      Mempengaruhi tingkah laku dan aktivitas pasien
7.      Melakukan evaluasi
Perilaku yang ditampilkan oleh co leader ( peran co leader )
1.      Mendampingi leader
2.      Mengambil alih posisi leader bila leader pasif
3.      Membacakan tata tertib
4.      Menyerahkan kembali posisi leader bila leader sudak aktif kembali

Perilaku yang ditampilkan oleh observer ( peran observer )
1.      Mengobservasi jalannya TAK mulai dari persiapan, proses, dan penutup dengan format evaluasi perilaku
2.      Mengobservasi dan memberi penilaian/mencatat terhadap perilaku verbal dan non verbal anggota kelompok selama TAK berlangsung dengan menggunakan format penilaian yang tersedia, dan peran anggota terapis.
3.      Menyampaikan hasil TAK.
Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator ( peran fasilitator )
1.      Mendampingi peserta diskusi
2.      Mempersiapkan pasien dan sarana lain yang diperlukan dalam TAK
3.      Mengarahkan anggota, membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh pasien sebagai peserta TAK
4.      Memberikan stimulus dan motivasi pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya TAK
Perilaku anggota yang diharapkan:
1.      Mengikuti TAK dari awal sampai akhir
2.      Mematuhi aturan TAK yang telah disepakati
3.      Terlibat aktif dalam kegiatan TAK













I.         MEKANISME KEGIATAN TAK

No
Waktu
Kegiatan Terapis
Kegiatan Peserta


Perencanaan
a.       Persiapan materi
b.      Persiapan media/alat yang digunakan
c.       Setting tempat terapis dan peserta
d.      Pembagian tugas terapis


 25 menit
Pelaksanaan
a.       Orientasi
1. Salam therapeutik
-          Salam dari terapis kepada klien
-          Memperkenalkan terapis


2.    Evaluasi/validasi
-          menanyakan perasaan klien saat ini

3.    kontrak
-          Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik
-          Terapis menjelaskan aturan main yaitu:
·         Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
·         Lama kegiatan 45 menit
·         Setiap klien mengikuti dari awal sampai selesai



b.      Tahap Kerja

-          Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan) di mulai dari terapis secara beraturan searah jarum jam.
-          Setian kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan
-          Terapis dan klien memakai papan nama
-          Terapis menjelaskan bahwa akan di putar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai di putar klien diminta menceritan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu
-          Terapis memutar lagu,  klien mendengar, boleh berjoget atau tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons klien terhadap musik.
-          Secara bergeliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.
-          Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.






-       Menjawab salam
-       Mendengarkan dan memperhatikan

-       Menjawab pertanyaan


-       Mendengarkan dan memperhatikan

-       Mendengarkan dan memperhatikan











-       Memperkenalakn diri masing-masing



-       Bertepuk tangan


-       Mendengarkan dan memperhatikan




-       Mendengarkan








-       Masing-masing klien menceritakan isi lagu



-       Bertepuk tangan














5 menit


Tahap terminasi
a.       Evaluasi
1.      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2.      Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.
c.       Kontrak yang akan datang
1.      Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menggambar.
2.      Menyepakati waktu dan tempat.





-       Mengungkapkan perasaan



-       Mendengarkan dan menyetujui

-       Menyetujui/memberi pendapat tentang rencana selanjutnya

J.        PROSES EVALUASI
a.    Evaluasi struktur
ü  Terapis/perawat
Terapis menyiapkan klien, membuat kontrak.
ü  Klien
Klien dapat kooperatif dan mau menyepakati kontrak
b.    Evaluasi proses
ü  Selama proses TAK dapat berjalan dengan yang direncanakan
ü  Terapis dapat melakukan tugasnya dengan baik
ü  Semua anggota /klien dapat mengikuti TAK sampai dengan selesai
ü  Klien dapat berpartisipasi secara aktif

c.    Evaluasi hasil
ü  Adanya perubahan perilaku klien kearah perilaku adaptif
ü  Klien dapat mengekspresikan perasaannya

K.      PROGRAM ANTISIPASI

Ø Bila anggota menghindari pertemuan maka leader memberitahukan anggota tersebut dan menganjurkan mereka berbicara langsung kepada kelompok
Ø Jika ada anggota yang membicarakan hal-hal lain dalam diskusi, maka leader harus memfokuskan pembicaraan dengan bantuan fasilitator
Ø Jika ada anggota yang menggunakan kekerasan fisik maka leader menugaskan bahwa kekerasan fisik tidak diperkenankan atau tidak dikehendaki selama proses TAK berlangsung
Ø Jika ada anggota dalam diskusi diam, maka fasilitator harus berperan aktif memberikan motivasi untuk ikut proses TAK
Ø Jika ada anggota kelompok yang ingin keluar dari kegiatan terapi kelompok maka anggota yang bersangkutan harus membicarakan dengan anggota terapi lain
Ø Jika ada hal-hal diluar perencanaan maka libatkan perawat ruangan

L.       PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungannya dalam pembuatan proposal ini kami ucapkan terima kasih.

Bangkinang , 05 januari 2013
                                      Ketua kelompok


                                       ( NASRI )

    Diketahui oleh :
       Pembimbing Akademik                                                                  Pembimbing Klinik
                                                       

          ( Ns. Alini, M.Kep )                                                                      (                             )                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar